Minggu, 29 Maret 2015

bulliying pada anak



                                                           

MENGAPA ANAK DIBULLY

Sath, 10 tahun. Setiap hari meminta uang saku tambahan kepada ibunya untuk makan siang namun ketika ia pulang selalu dalam keadaan lapar dan tubuhnya semakin kurus. Ternyata saat di sekolah ia dimintai uang oleh teman-temannya jika tidak diberi uang tersebut Sath akan dipukuli.
Keyla. 13 tahun. Keyla merupakan anak baru disekolahnya namun ia selalu pergi ke UKS dengan alasan sakit perut untuk menghindari sekelompok teman-teman perempuannya yang popular di sekolahnya. Hal ini disebabkan teman-temannya tersebut menyebarkan rumor buruk mengenai dirinya.
Jika kita mempunyai anak akan sebisa mungkin untuk mencegah ia mengalami bullying. Salah satu caranya ialah dengan cara kita sebagai orang tua berdiskusi dengan anak tentang bagaimana sikap mereka untuk menghadapi dan mencegah terjadinya bullying.

Identifikasi Bullying
Semua anak pernah diganggu oleh orang disekitarnya. Apabila gangguan itu bersifat lucu atau menyenangkan maka tidak ada masalah namun apabila gangguan itu membahayakan maka itu harus dihentikan.
Terdapat beberapa bentuk bully yakni dapat melalui fisik, verbal, dan psikologis. Beberapa tindakan bullying diantaranya dengan memukul, mendorong, nama panggilan yang dibedakan, meminta uang dan barangnya. Beberapa anak lain membuly dengan cara menghindari dan menyebarkan rumor tentang anak tersebut melalui sosial media, sms, dan cara-cara untuk menyakiti hari anak tersebut.
Efek bully tersebut sangat serius dan mempengaruhi rasa aman dan harga diri si anak. Di beberapa kasus bullying dapat mengakibatkkan tragedy seperti bunuh diri.


Mengapa Anak Dibully
Pembullyan itu terdapat banyak alasan. Salah satunya anak yang dibully ialah anak yang dianggap lebih lemah dari teman-temannya. Dan biasanya tujuan dari anak membully temannya dikarenakan anak tersebut ingin menjadi popular atau mendapat popularitas dari teman lain.
Kadang-kadang anak-anak menyengsarakan yang lainnya karena perlakuan tersebut yang mereka dapatkan. Mereka mungkin berpikir hal tersebut normal karena hal tersebut dari keluarga atau sekitarnya dimana marah dan mengumpat.

Tanda-tanda Bullying
Sebagai orang tua perlu memperhatikan apabila anak mengalami susah tidur, susah makan, tidak enjoy dalam melakukan aktivitas, moodnya berubah-ubah, emnghindari kegiatan tertentu. Karena jadi anak tersebut sedang mengalami bullying. Jika Anda mencurigai telah terjadi bullying tetapi anak Anda enggan bercerita, temukan peluang untuk mengungkap hal tersebut secara tidak langsung. Misalnya, Anda mungkin melihat situasi di acara TV dan gunakan itu untuk memulai pembicaraan dengan bertanya. “Apa yang kamu pikirkan tentnag itu?” atau “Apa yang kamu pikirkan, bagaimana orang tersebut menyelesaikan masalahnya?”Ini mungkin mengarahkan pertanyaan seperti “Apakah kamu pernah mellihat hal ini terjadi?” atau “Apakah kamu pernah mengalaminya?” Anda mungkin ingin berbicara tentang pengalaman lainnya atau anggota keluarga lain.
Biarkan anak Anda mengetahui kalau dia sedang mengalami bullying atau menganggu – atau lihat yang terjadi pada orang lain. Ini sangat penting untuk berbicara dengan seseorang tentang itu, apakah Anda, orang dewasa lainnya (guru, konselor di sekolah, keluaga), atau saudara.




Membantu Anak
Apabila anak Anda menceritakan tentang pembullyan, dengarkan dengan baik dan berikan kenyamanan serta dukungan. Anak sering enggan menceritakan kepada orang dewasa tentang bullying karena mereka merasa malu dengan yang terjadi atau khawatir orang tua mereka akan kecewa, terganggu, marah, atau reaktif.
Beberapa anak merasa itu kesalahan mereka, kalau mereka terlihat atau berperilaku berbeda, itu tidak akan terjadi. kadang mereka takut jika pelaku buli menemukan mereka bicara ke orang lain, hal itu akan menyebabkan lebih buruk.Kekhawatiran lainnya adalah prang tua mereka tidak mempercayainya atau tidak melakukan apapun untuk itu. Atau anak khawatir kalau orang tua mereka akan meminta mereka untuk menyerang balik ketika mereka ketakutan.
Puji anak Anda untuk melakukan hal yang baik dengan bercerita kepada Anda tentang itu. Ingatkan anak Anda kalau dia tidak sendiri – banyak orang mendapat pembullyan dalam beberapa hal.Tenangkan anak Anda kalau Anda akan memberikan penyelesaian masalah tersebut secara bersama-sama.Biarkan beberapa orang di sekolah (kepala sekolah, suster, atau konselor atau guru) mengetahuai situasi yang akan. Mereka akan memantau dan melakukan langkah pencegahan masalah.Apa yang disarankan di satu keadaan mungkin tidak akan sesuai dengan keadaan lain. Banyak faktor – seperti usia anak, parahnya keadaan, dan tipe spesifik perilaku bullying.
Beberapa waktu ini berguna untuk pendekatan orang tua pelaku bully. Tetapi dibanyak kasus, guru atau konselor yang terbaik pertama kali untuk dihubungi. Kalau Anda mencoba metode tersebut dan tetap berbicara dengan orang tua pelaku bully, ada baiknya melihat personil sekolah, seperti konselor, yang dapat melakukan mediasi.
Banyak sekolah punya tata tertib tentang bullying dan program anti bullying. Ditambahkan, beberapa negara memiliki hukum tentang bullying. Temuan tentang hukum di komunitas atau lingkungan Anda. Di kasus yang khusus, kalau ada berkonsentrasi penuh terhadap keamanan anak Anda, mungkin anda membutuhkan pelegalan hak.

Nasehat untuk Anak-Anak
Orang tua  bisa belajar mengenai bagaimana cara agar menangani jika bully itu terjadi. Untuk beberapa orang tua, biasanya menyuruh anak untuk membalas perbuatan mereka. Tapi penting untuk menasehati anak agar tidak membalas dengan berantem atau membully balik. Hal itu bisa mempercepat meluasnya kekerasan, masalah, dan seseorang bisa terluka. Malahan, lebih baik untuk menjauh dari stuasi tersebut, berjalan-jalan dengan lainnya, dan berbica kepada yang lebih tua.
Ini beberapa strategi untuk diskusi dengan anak-anak yang dapat membantu memperbaiki dan membuat mereka merasa lebih nyaman:
·         Hindari pelaku bully dan gunaka sistem teman baik. Gunakan kamar mandi yang berbeda jika ada pembuli dan jangan pergi ke loker ketika tidak ada orang disekitar. Pastikan kamu bersama seseorang sehingga kamu tidak sendiri denga pembuli.
·         Tahan kemarahan. Merupakan hal wajar untuk marah kepada pelaku buli, namun hal itu merupakan apa yang ingin dibuat pelaku buli. Itu membuat mereka merasa lebih semangat. Kadang-kadang hal paling benar yang harus dilakukan yaitu anak belajar untuk memiliki wajah inosen sampai mereka bebas dari semua bahaya (senyum atau tertawa dapat memicu pelaku buli)
·         Berperilaku berani, pergi, dan jangan hiraukan pelaku buli. Dengan mengacuhkan pelaku buli, kamu menunjukkan bahwa kamu tidak peduli. Alhasil, pelaku buli akan secara barangkali merasa bosan dan kesusahan.
·         Bicara kepada yang lebih tua. Guru, pegawai, orangtua,dan pegawai makan siang di sekolah akan membantu menghentikan buli.
·         Bicara tetang hal tersebut. Bicara kepada seseorang yang kamu percaya, baik guru BK, guru, saudara, atau teman. Mereka mungkin akan membantu dan jika tidak bisa memperbaiki situasi, setidaknya dapat membantu dirimu merasa sedikit tidak sendirian.
Mengembalikan Kepercayaan (Restoring Confidence)
Berhadapan dengan bullying dapat mengurangi kepercayaan anak. Untuk membantu mengembalikannya, anjurkan anak Anda untuk melewarkan waktu dengan teman yang mempunyai pengaruh positif. Berpartisipasi di klub, olahraga, atau kegiatan mengasyikkan lainnya yang membangun kekuatan dan pertemanan.
Siapkan untuk mendengarkan situasi yang sulit, tetapi anjurkan anak Anda untuk selalu bercerita kepada Anda tentang hal baik diharinya dan dengarkan dengan penuh perhatian. Pastikan mereka tahu kalau Anda percaya mereka dan Anda akan melakukan peneguran terhadap bullying lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar