Minggu, 29 Maret 2015

KECEMASAN, KETAKUTAN DAN PHOBIA



KECEMASAN, KETAKUTAN DAN PHOBIA
Setiap orang, dari anak-anak yang paling muda hingga paling tua memiliki kpengalaman kecemasan dan ketakutan pada suatu waktu. Perasaan cemas adalah suatu perasaan yang tidak nyaman dan terasa tidak baik. Meskipun begitu, kecemasan yang terjadi pada anak-ana dianggap sebagai perasaan yang tidak normal. Mereka memerlukan penanganan dari orang-orang untuk menangani kecemasaan atau rasa yang tidak nyaman atau pengalaman yang mengganggu atau situasi yang menantang dalam hidupnya.
Beberapa Kecemasaan dan Ketakutan adalah Hal yang Wajar
Kecemasaan adalah ketakutan yang terjadi tanpa adanya penyebab dari ketakutan itu sendiri. Memiliki kecemasan dan ketakutan terhadap suatu benda juga dapat membantu karena itu dapat membuat anak-anak berada pada cara yang aman. Misalnya seorang anak yang takutapi tidak akan bermain korek api.
Kecemasan yang alami pada anak saat tumbuh dan berkembang
·         Pengalaman bayi yang merasa cemas saat dipegang oleh orang lain maka ia merasa tidak nyaman
·         Balita yang berumur 10-18 bulan merasa cemas ketika mengalami perceraian orangtua, dan dapat menjadi gangguan emosi ketika salah satu atau kedua orangtuanya pergi.
·         Anak usia 4-6 tahun memiliki kecemasan pada sesuatu yang tidak nyata seperti monster dan hantu.
·         Anak umur 7-12 tahun memiliki ketakutan yang reflek yang mungkin terjadi padanya, seperti terluka atau mengalami kecelakaan.
Tanda-Tanda Kecemasan
Ketakutan anak akan berubah sesuai umur. Ketakutan mereka termasuk dalam ketakutan tentang orang asing, ketinggian, kegelapan, binatang, darah, dan serangga dan ketika ditinggal sendirian. Anak-anak selalu takut pada objek atau situasi tertentu setelah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan, seperti gigitan anjing atau sebuah kecelakaan.
Kecemasan anak berpisah dengan orangtua biasanya terjadi ketika anak mulai masuk sekolah. Saat dewasa banyak ekspresi ketakutan yang relative terhadap hubungan social dan ketakutan terhadap penerimaan akademik.
Jika perasaan kecemasan tetap berlangsung hal tersebut akan mempengaruhi pemahaman anak terhadap perbuatan yang baik. Kecemasan berhubungan dengan menghindari hubungan social dapat berlangsung lama. Sebagai contoh seorang anak dengan ketakutan ditolak dapat gagal dalam mempelajari kemampuan untuk bersosialisasi dan akibatnya ia terisolasi dari lingkungan sosialnya.
Banyak orang dewasa tersiksa oleh ketakutan dari pengalamanya dimasa kecil. Seseorang yang takut berbicara didepan umum mungkin karena pernah mengalami hal yang memalukan didepan teman bermainnya beberapa tahun yang lalu.penting bagi orang tua untuk mengulas dan mengidentifikasi tanda dan gejala dari kecemasan anak sehingga ketakutan tersebut tidak dibawa dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa tanda kemungkinan anak mengalami kecemasan tentang sesuatu hal misalnya:
·         Menjadi kaku ,  menurut kata hati, atau bingung
·         Gugup, seperti kejang-kejang sementara
·         Sulit tidur atau tidur terlalu lama dari biasanya
·         Tangan yang berkeringat
·         Nafas dan detak jantung yang terlalu cepat.
·         Mual - mual
·         Sakit kepala
·         Sakit perut.
Dari beberapa tanda tersebut, orang tua biasanya dapat menasehati ketika mereka dalam keadaaan yang tidak mudah mengenai sesuatu. Mendengarkan dengan simpati dan sesekali membicarakan tentang ketakutan sehingga anak dapat melaluinya.
Apa Itu Fobia ?

kenyataannya, fobia adalah ketika kecemasan dan ketakutan bertahan, masalah bisa timbul. banyak orangtua berharap anak akan tumbuh keluar dari itu, kadang-kadang terjadi sebaliknya, dan penyebab kecemasan itu lebih besar dan menjadi lebih umum dan menjadi fobia, atau rasa takut yang ekstrim, parah, dan gigih.

fobia bisa sangat sulit untuk mentolerir, baik untuk anak-anak dan orang-orang di sekitar mereka, terutama jika kecemasan-memproduksi stimulus (apapun yang menyebabkan kecemasan) yang sulit untuk dihindari.
fobia nyata adalah fobia yg menghambat kemampuan sehari-hari itu adalah  salah satu alasan utama anak-anak membutuhkan tenaga propesional di bidang kesehatan mental namun untuk anak yang fobianya tidak terlalu parah maka tidak memerlukan pengobatan oleh seorang profesional karena, dalam waktu tersebut fobia  akan dapat diselesaikan oleh sendirinya.

Berfokus Pada Ketakutan, Kecemasan Dan Phobia
Coba untuk menjawab pertanyaan dibawah ini dengan sejujur-jujurneya.
Apakah ketakutan anak anda dan tingkahlakunya sesuai dengan umurnya?
Jika jawab dari pertanyaan tersesbut adalah iya itu konsekuensi yang baik untuk ketakutan anak sebelum mereka memutuskan sesuatu, menjadi serius untuk memperhatikan. Ini dapt dikatakan bahwa kecemasan dapat menjadi tidak menyenangkan atau menolak, dan itu cukup dijadikan pertimbangan factor  anak anda tumbuh normal.
Banyak pengalaman anak sesuai dengan umurnya misalnya takut pada gelap. Sebagian besar dengan beberapa penentraman hati dan berharap sebuah cahaya malam akan dapat diatasi dan tumbuh melampaui itu. Bagaimanapun juga jika berlanjut akan menjadi masalah atau menimbulkan kecemasan tentang hal lain, dan semakin banyak campur tangan akan menjadi lebih intensif.
Apakah gejala dari ketakutan dan bagaimana mereka memperngaruhi kepribadian, social dan akademik anak anda? Bila gejala dapat diidentifikasi dan benar-benar dipertimbangkan dalam keterangan dari berbagai kegiatan anak anda setiap hari, penyesuaian diri dapat meningkatkan beberapa factor stress.
Apakah ketakutan terlihat tidak irasional, dalam hubunganya dengan situasi yang nyata : dapatkah menjadi sebuah tanda dari masalah yang serius? Jika ketakutan anak anada terlihat keluar dari bagian yang menyebabkan stress,ini bisa menjadi tanda untuk membutuhkan mencari bantuan jalan keluar seperti konselor, psikiatri atau psikolog.
Orang tua harus dapat menjadi teladan. jika sebuah kejadian dikucilkan terungkap, jangan membuat itu menjadi lebih terlihat lebih lagi. Namun, bila dalam hal darurat yang terus menerus dan mendesak maka anda harus melakukan sesuatu. Bila kamu tidak melakukannya  maka phobia akan berlanjut dalam sikap anak anda.
Hubungi dokter anda atau ahli jiwa yang mempunyai keahlian dalam bekerja dengan anak dan orang dewasa.
Bantulah Anak Anda
Orang tua dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri untuk mengatasi ketakutan sehingga mereka tidak berkembang menjadi reaksi fobia.
Untuk membantu menangani anak Anda dalam ketakutan dan kecemasan :
·         Mengakui bahwa rasa takut itu nyata. Sepele seperti rasa takut mungkin tampak, rasanya nyata untuk anak Anda dan itu menyebabkan anak merasa cemas dan takut. Jika Anda berbicara tentang hal-hal yang menakutkan, dapat menjadikan anak kurang kuat.
·         Tidak pernah meremehkan rasa takut sebagai cara untuk memaksa anak Anda untuk mengatasinya. Seperti mengatakan, "jangan konyol! ada monster di lemari!"
·         Jangan membuat anak merasa takut. Jika anak Anda tidak suka anjing, maka ketika anak sedang melihat anjing dia akan selalu menghindar. Ini hanya akan memperkuat bahwa anjing harus ditakuti dan dihindari. Maka, berikan dukungan dan kepedulian kepada anak ketika anak berada pada situasi yang menakutkan.
·         Mengajarkan anak-anak bagaimana untuk menilai rasa takut. Seorang anak yang bisa memvisualisasikan intensitas rasa takut pada skala 1 sampai 10, dengan 10 adalah yang terkuat, mungkin dapat "melihat" rasa takut kurang intens dari yang dibayangkan.
·         Mengajarkan strategi coping/penyelesaian masalah. Coba untuk menerapkan teknik yang mudah ini. Menggunakan anda sebagai "home base", anak anda dapat mengurangi rasa takutnya pada objek yang ditakuti, dan kemudian anda memberikan pertolongan kepada anak. Anak-anak juga bisa belajar beberapa pernyataan positif (seperti "saya bisa melakukan ini" dan "saya akan baik-baik saja") mengatakan kepada diri mereka sendiri ketika merasa cemas. Teknik relaksasi juga dapat membantu mengurangi rasa cemas pada anak.
Kunci untuk menyelesaikan ketakutan dan kecemasan adalah untuk mengatasinya. menggunakan saran ini, Anda dapat membantu anak Anda lebih baik dalam mengatasi situasi hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar